Mengenal Sekilas tentang Kopi Simalungun
Berdasarkan jenis pohonnya, di Sumatera
Utara ada 2 jenis pohon kopi yang terkenal:
Pertama, Kopi Ateng (Sigarar utang) atau Arabika (Arab). Kedua, Kopi Robusta (Kopi Panjang). Tapi yang paling banyak dibudidayakan itu Kopi Arabika. Kalau di Tanah Batak disebut Kopi Ateng. Kenapa disebut Ateng? Itu karena pohonnya pendek! Dulu, ada tokoh di film bernama Ateng yang cirinya pendek. Lantas, orang Batak gunakan julukan itu ke kopi yang berpohon pendek ini. Jadilah Kopi Ateng! Bukan kopinya si Ateng ya..haha
Nah, kopi ateng ini pun diberikan nama sesuai di mana kopi ini tumbuh. Kopi Ateng Sidikalang atau Kopi Sidikalang katanya, ya karena tumbuh di Sidikalang! Kalau dibahas Kopi Sumatera Utara (Sumut), ya panjanglah daftarnya.
Kopi Sumatera Utara sangat terkenal hingga
ke mancanegara. Beberapa jenis kopi Sumut bahkan merupakan kopi yang terkenal
dengan kualitas terbaik di dunia. Misalnya kopi Lintong. Kopi ini menjadi trade
mark pasaran internasional dengan nama Sumatra Linthong Arabica Coffee.
Demikian juga dengan Kopi Tarutung, Kopi Mandailing, Kopi Sidikalang, dan Kopi Simalungun.
Girsang itu ada di Simalungun.
Kebun Kopi: Pemandangan kebun kopi di Simumbang. Pengunjung dapat belajar tentang budidaya kopi dan menikmati pemandangan indah di Bukit Simumbang |
Sayangnya, tidak banyak masyarakat Sumut yang paham dan benar-benar menikmati kualitas kopi daerah ini.
Mengapa?
Pertama, muncul persepsi kalau minum kopi itu dapat menyebabkan perut kembung dan masuk angin. Yang benar, kopi tidak pernah membuat perut kembung. Yang buat kembung adalah minum kopi dalam jumlah atau takaran besar. Kalau minum kopi dalam takaran besar itu bukan menikmati kopi melainkan hanya sakadar meminum.
Kedua, kopi itu sebenarnya bagian daripada sajian penutup makanan atau dikenal dengan istilah dessert. Urutan yang sesuai adalah minum kopi sesudah makan bukan sebelum makan. Banyak orang sering minum kopi sebelum makan akibatnya menimbulkan efek yang tidak diinginkan seperti tidak nafsu makan.
Ketiga, menikmati kopi belum menjadi tren masyarakat Sumut, seperti yang dikatakan Kak Sondang Sihombing. Namun, anak muda Sumut dan kaum menengah ke atas sudah membiasakan diri untuk berkumpul, menghabiskan waktu bersama dengan menikmati kopi.
Keempat, kopi instan bukanlah kopi yang sebenarnya. Jadi, kalau mau menikmati kopi haruslah kopi yang asli. Sebab, kopi instan tidak murni hanya kopi namun telah dicampur dengan berbagai bahan yang berbahaya bagi kesehatan.
Ketua Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia AEKI Sumut, Saidul Alam pernah mengatakan ini saat Acara Kopi di Sumut, “Orang luar negeri jauh lebih kenal kopi Sumatra tapi mereka tidak tahu Sumatra itu dimana. Justru masyarakat kita tidak tahu kualitas kopi kita dan mengelu-elukan kopi lain, yang sering diminum mereka itu justru kopi instan,”
Sebetulnya, menikmati kopi itu cukup satu seloki. Kalau itu diminum secara benar dapat memperlancar peredaran darah. Untuk anak-anak menghindari step, Alzheimer, dan Parkinson.
Kalau kalian mau pesan kopi, bisa melalui aku, Damayanti. No HPku 0852-9773-2855. Tapi sebaiknya kopi yang asli dari petaninya ya. Soalnya, kalau kita beli langsung kan itu bisa lebih membantu para petani kopi. Satu lagi aku lupa, ternyata kebiasaan minum kopi itu bagus untuk kesehatan asalkan kopinya benar-benar kopi. Bukan kopi instan atau bubuk 'jadi-jadian.
Sekilas tentang kopi, tertarik untuk Ekowisata atau Belajar Budidaya
Kopi, Yuk ke Girsang!
Hubungi kami!
Kebun Kopi: Pemandangan kebun kopi di Simumbang. Pemandangan di sini indah, sejuk di mata, khususnya karena sangat dekat dengan Hutan Hujan Tropis |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar