Dia senang warga Girsang ramah, senyum dan membuat para tamu merasa aman dan nyaman berada di kampung mereka.
“Aku senang lihat anak kecil tadi yang begitu turun menyapa kami dan ramah terhadap kami” kata Pak Marbun menyinggung anak yang dia jumpai di Huta Papande yang langsung ramah kepada mereka. Dia juga senang dengan penyambutan oleh petugas Ekowisata Harangan Girsang Paradise.
Ia mengatakan, jika warga kasar kepada tamu, tamu pun tidak akan kembali lagi. Faktor lain menurutnya urutan kedua dan kesekian. Paling utama katanya adalah bagaimana pelaku wisata beserta warga setempat memperlakukan tamu.
Ia mengatakan akan merekomendasikan destinasi wisata ini kepada teman-temannya. Dia berharap akses menuju Ekowisata Harangan Girsang Paradise mendapat perhatian pemerintah. “Kalau jalan kesini mulus, pasti makin banyak wisatawan kemari,”
Sejalan dengan perkataan Pak Wilman Marbun, salah satu tetua di Girsang, Pak Donmes Sinaga juga menyatakan hal yang sama saat di awal pembenahan Bukit Sirikki.
Dia saat itu berkata begini,” Banyak rezeki jika banyak datang tamu ke rumah kita. Jadi, kita harus suka menerima tamu dan memperlakukan mereka layaknya keluarga. Agar besok-besok mereka akan datang lagi,”.
Selama berkunjung ke Bukit Sirikki, Moti, anak dari Pak Marbun, mendapat teman baru yakni anak-anak setempat. Hanya sekitar 4 jam saja sudah cukup baginya menjalin keakraban bersama teman baru.
Moti juga belajar beberapa hal, melihat kaki seribu besar, mengenal sejumlah jenis pohon yang ia lihat selama mendaki ke Bukit Sirikki. Yang paling utama, dia berhasil menaklukkan Bukit Sirikki ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut (mpdl).
Mereka berhasil mencapai Bukit dan melihat pemandangan Danau Toba, perkampungan, dan pepohonan, sekalipun saat itu di sekeliling cukup berkabut.